Jumat, 05 Agustus 2011

kelebihan dan kekurangan KB

masih banyak kan yang bbelum tau kelebihan dan kekurangan dari KB itu, nah disini akan saya tampilkan artikel menganai hal tersebut guna berbagi ilmu dengan orang-orang yang sangat membutuhkannya.....

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ALAT KONTRASEPSI, KONDOM,DIAFRAGMA, SPERMISIDA DLL.
Aneka Ragam Alat Kontrasepsi

Metode Kontrasepsi Alami

Metode alami hanya bisa diterapkan pada wanita dengan siklus haid teratur. Caranya dengan menghindari sanggama pada saat subur. Alat bantu metode ini adalah pengukuran suhu basal dan uji kekentalan lendir leher rahim.

Kelebihan:
Tidak ada efek samping
Ekonomis
Kekurangan:
Angka kegagalan tinggi yaitu 10 - 30 dari 100 wanita.


Metode Kontrasepsi Dengan Alat

Bisa dibagi menjadi:

1. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
Alat kontrasepsi dalam rahim mempunyai beberapa tipe, antara lain Copper T380A, Nova T, dan beberapa AKDR yang diberi hormon (mirena, Levo Nova).

Kelebihan:
Angka perlindungannya cukup tinggi, yaitu dengan kegagalan 0,3-1 per 100 wanita tiap tahun.
Kekurangan:
Mengundang risiko infeksi radang panggul, perdarahan, dan kehamilan di luar kandungan.
Komplikasi perforasi (lubang) uterus.
Tidak memberi perlindungan terhadap penyakit kelamin dan hepatitis B maupun HIV/AIDS.

2. Kontrasepsi Dengan Metode Perintang
Yang paling umum digunakan adalah kondom, diafragma, dan spermisida.

a. Kondom
Kantong kecil yang terbuat dari karet ini bekerja dengan membungkus penis, sehingga sperma yang keluar tetap berada dalam kantong tersebut.

Kelebihan:
Aman dipakai
Mudah didapat
Cukup efektif bila digunakan dengan benar.
Dapat mencegah penyebaran penyakit menular seksual dan hepatitis B HIV/AIDS.
Kekurangan:
Ada risiko robek. Oleh sebab itu, gunakan satu kondom hanya untuk satu kali pakai. Kondom yang baik terasa licin dan basah. Jangan gunakan kondom yang bagian dalamnya kering, yang terasa lengket di tangan, atau yang merekat pada bungkus plastiknya.
Angka kegagalan tinggi, yaitu 3 - 15 per 100 wanita per tahun.

b. Diafragma
Berbentuk seperti mangkok ceper, terbuat dari karet. Cara penggunaannya dimasukkan ke dalam vagina. Alat ini berkerja dengan cara menutupi mulut rahim, sehingga sperma, meski masih masuk ke vagina, tak bisa meneruskan perjalanan ke rahim.

Kelebihan:
Dapat dipakai berkali-kali.
Melindungi dari kehamilan dan penyakit menular seksual hepatitis B HIV/AIDS.
Kekurangan:
Angka kegagalan tinggi, yaitu 5 - 20 per 100 wanita per tahun.
Sulit dipasang.

c. Spermisida
Alat KB ini memiliki bentuk beragam. Ada foam aerosol (busa), tablet, krim, jeli, dan spons. Dipakai dengan cara dioleskan ke dalam vagina sebelum berhubungan intim. Spermisida mematikan sel-sel sperma sebelum sempat memasuki rahim.

Kelebihan:
Melindungi pemakainya dari penyakit menular seksual gonorrhea, klamida, hep

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ALAT KONTRASEPSI

1) PIL KB KOMBINASI
• Sangat efektif bila diminum setiap hari.
Bila berhenti minum Pil KB dapat terjadi kehamilan.
• Pada bulan-bulan pertama pemakaian mungkin dapat menimbulkan efek samping, seperti mual, perdarahan atau flek diantara masa haid, kenaikan berat badan, atau sakit kepala. Semua gejala ini tidak berbahaya.
• Aman untuk hampir semua wanita karena efek samping jarang terjadi.
• Dapat digunakan wanita berbagai golongan umur, baik yang sudah maupun yang belum mempunyai anak.
• Dapat mencegah penyakit kanker tertentu, kurang darah (akibat kekurangan zat besi), nyeri pada waktu haid dan beberapa kesehatan lain.
2) SUNTIK KB
• Sangat efektif untuk mencegah kehamilan bila disuntik setiap 1 bulan atau 3 bulan (sesuai dengan jenis suntik KB).
• Gangguan perdarahan biasa terjadi seperti flek-flek, perdarahan ringan diantara 2 masa haid. Setelah pemakaian satu tahun sering tidak mengalami haid.
• Kenaikan berat badan juga biasa terjadi atau timbul sakit kepala ringan.
• Dapat digunakan wanita berbagai golongan umur, baik yang sudah maupun yang belum mempunyai anak.
• Bila berhenti memakai cara KB ini, kehamilan dapat segera terjadi.
• Aman digunakan pada masa menyusui, setelah 6 minggu sehabis melahirkan.
• Membantu mencegah kanker rahim; mencegah kehamilan di luar rahim
3) SUSUK KB
• Tersedia 3 macam susuk KB terdiri dari 1 batang, 2 batang, dan 6 batang.
• 1,2 atau 6 buah batang ini dimasukkan dibawah kulit pada lengan bagian atas.
• Sangat efektif untuk masa 3 tahun (untuk jenis 1 dan 2 batang) dan 5 tahun (untuk jenis 6 batang).
• Bila diinginkan, susuk KB dapat diangkat setiap waktu.
• Segera setelah susuk KB diangkat, wanita dapat hamil.
• Perubahan pola haid masih dalam batas normal perdarahan ringan diantara masa haid, flek-flek atau tidak haid. Juga timbul sakit kepala ringan.
• Aman digunakan pada masa menyusui, dipasang setelah 6 minggu sehabis melahirkan.
• Membantu mencegah anemia dan kehamilan di luar kandungan.
4) PIL PROGESTIN / MINI PIL
• Pilihan yang baik bagi ibu yang menyusui dan ingin menggunakan pil, mulai diminum pada minggu ke 6 setelah melahirkan.
• Sangat efektif selama masa menyusui.
• Jika digunakan pada masa menyusui, biasanya terjadi perubahan pola haid terutama flek-flek diantara masa haid.
5) KONDOM
• Selain mencegah kehamilan juga dapat melindungi terhadap infeksi penyakit menular seksual (PMS) termasuk HIV / AIDS.
• Kondom dapat digunakan untuk mencegah HIV / AIDS, sekaligus ber KB
• Dengan sedikit berlatih mudah digunakan secara benar.
• Efektif bila setiap dilakukan secara benar.
• Beberapa pria merasa bahwa kondom mengganggu hubungan seks dan mengurangi kenikmatan.
6) AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) / IUD
• Alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur, yang dimasukkan ke dalam rongga rahim oleh seorang bidan / dokter terlatih
• Sangat efektif, dan bila berhenti memakaiAKDR, kehamilan dapat terjadi.
• AKDR ini merupakan cara KB jangka panjang.
AKDR tipe TCu-380 A misalnya, efektif paling sedikit selama 10 tahun.
• Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan banyak, terutama pada bulan-bulan pertama pemakaian. Mengalami sedikit ketidak-nyamanan setelah IUD dipasang.
• Tidak ada pengaruh terhadapASI.
• Seorang dokter / bidan yang telah mendapat pelatihan khusus dapat memasangnya segera setelah melahirkan.
• Infeksi panggul cenderung menyerang pemakai IUD terlebih lagi apabila si pemakai telah terjangkit penyakit menular seksual.
• IUD dapat keluar sendiri pada waktu mengedan, khususnya pada bulan-bulan pertama pemakaian, jadi sangat penting memeriksakan talinya.
Tidak dianjurkan digunakan oleh wanita yang mengidap Penyakit Menular Seksual.
7) METODE SEDERHANA / VAGINAL
• Spermisid / tissu KB, diafragma dan kap, merupakan cara KB yang dapat dipakai sendiri oleh wanita.
• Harus dimasukkan ke dalam vagina (liang senggama) setiap kali sebelum berhubungan.
• Dilakukan sebelum mengadakan hubungan seks.
• Efektif bila digunakan secara benar.
• Dapat membantu mencegah penyakit menular seksual.
• Menggunakan cara KB ini, cenderung untuk terkena infeksi saluran kencing.
• Tissu KB tidak mudah didapat.

8) METODE OPERASI WANITA (MOP) / TUBEKTOMI
• Cara KB permanent bagi wanita yang yakin tidak ingin mempunyai anak lagi pertimbangkan secara matang sebelum mengambil keputusan.
• Operasi yang aman dan sederhana. Hanya memerlukan bius lokal.
• Sangat efektif.
• Belum ada efek samping jangka panjang.
• Mengalami ketidak-nyamanan setelah operasi. Komplikasi yang serius karena operasi jarang terjadi.
• Tidak berpengaruh terhadap kemampuan maupun perasaan seksual.
9) METODE OPERASI PRIA (MOP) / VASEKTOMI
• Cara KB permanent bagi pria yang sudah memutuskan tidak ingin mempunyai anak lagi. Pertimbangkan secara matang sebelum mengambil keputusan.
• Operasi yang aman, dan mudah. Memerlukan hanya beberapa menit di klinik atau praktek dokter. Menggunakan bius lokal.
• Baru efektif setelah ejakulasi 20 kali atau 3 bulan pasca operasi. Sebelum itu masih harus menggunakan kondom.
• Tidak ada efek samping jangka panjang.
• Tidak berpengaruh terhadap kemampuan maupun kepuasan seksual.
10) SISTEM KALENDER
• Wanita harus mengetahui masa subur wanita dalam siklus haidnya.
• Sistem kalender adalah: pada masa subur tidak berhubungan seks.
• Bila berhubungan gunakanlah kondom, tissu KB, diafragma dan kap, atau sanggama terputus selama masa subur.
• Dapat efektif bila dilakukan dengan benar. Namun pada kenyataannya sering kurang efektif.
• Diperlukan kerjasama yang baik dengan pasangannya, karena sulit untuk menghindari hubungan seksual untuk waktu yang lama.
• Tidak ada efek samping fisik.
• Cara ini dianjurkan apabila cara KB lain sulit dipergunakan pada waktu menderita demam, infeksi vagina, setelah melahirkan atau pada waktu menyusui.

11) METODE LAM (Lactational Amenorrhoe Methode) / PEMBERIAN ASI
• Cara KB melalui menyusui eksklusif (menyusui bayi dari 0 s/d 4 bulan tanpa makanan tambahan).
• Seorang wanita menyusui dikatakan menggunakan metoda LAM, bila:
- Menyusui secara penuh atau bayinya tidak mendapat makanan tambahan, ibu sering memberikan ASI, siang dan malam;
- Belum mendapat haid;
- Bayinya belum berumur 6 bulan.
- Wanita sebaiknya sudah merencanakan penggunaan cara KB lain, bila tidak menggunakan LAM.
12) BEBERAPA METODE KB YANG TIDAK DI ANJURKAN KARENA KONDISI KESEHATAN TERTENTU
• Merokok dan berumur diatas 35 tahun. Pil KB (Pil KB Kombinasi)
• Diketahui mempunyai tekanan darah yang Pil KB. Jika tekanan darahnya tinggi,
tinggi.
• Suntik KB 6 bulan pertama menyusui.
• PIL KB. 6 minggu pertama menyusui.
• DMPA impian, Pil Progestin (POPs)
Beberapa penyakit jantung, pembuluh Pil KB, Pil Progestin, suntik DMPA, darah yang jarang terjadi, dan beberapa implant. Atau tanyakan dokter/bidan penyakit hati. anda.
Sakit kepala migrant yaitu sakit kepala Pil KB, tetapi penggunaan Pil KB yang datang berulang-ulang, sering terjadi dibatasi hanya pada 2 kondisi yaitu:
disatu sisi kepala saja atau berdenyut-denyut,
a. Wanita berumur 35 tahun/lebih yang menyebabkan mual, gejala kan lebih.
b. Wanita tak terbatas umur jika buruk bila terkena sinar atau mendengar mengalami gangguan penglihatan suara-suara bising. atau sulit berbicara atau bergerak pada waktu mengalami sakit kepala tersebut.
• Mempunyai infeksi penyakit menular akibat AKDR/IUD. Gunakan kondom, penyakit hubungan seks atau penyakit meskipun sudah menggunakan cara radang panggul pada saat ini atau 3 bulan KB lain (perdarahan pada vagina yang terakhir. Resiko tinggi karena mempunyai tidak biasa, mungkin merupakan lebih dari satu pasangan baik suami atau tanda-tanda dari infeksi akibat istrinya. hubungan seksual).
• Kondisi-kondisi yang tidak sempurna tertentu AKDR/IUD. Tanyakan dokter/bidan dari organ tubuh wanita.
• Anda diketahui sedang hamil. AKDR/IUD.
• Pil KB pada 21 hari Pertama setelah melahirkan.
Juga berlaku untuk Suntikan bulanan (kombinasi).
DMPA= suntikan DMPA (Depo-Provera) juga termasuk suntikan Norestrat.

bagaimana sih penyakit menular itu

Infeksi Menular Seksual (IMS) / Penyakit Menular Seksual (PMS)
Infeksi menular seksual (IMS) disebut juga Penyakit menular seksual (PMS) atau dalam bahasa Inggrisnya sexually transmitted disease (STD), sexually transmitted infection (STI) or venereal disease (VD). Infeksi (lebih tepatnya infeksi-infeksi) yang digolongkan dalam IMS/PMS salah satu cara penularannya melalui hubungan seksual (vaginal, oral, anal) dengan pasangan yang sudah tertular. Jenisnya sangat banyak, semakin sering kita berganti-ganti pasangan seks semakin besar kemungkinan tertular (bisa saja tertular berbagai macam virus, bakteri, jamur, dan protozoa dalam tubuh kita). Ada jenis yang efeknya terasa dalam 3 hari sesudah terpajan (terkena), ada pula yang membutuhkan waktu lama. Sebaiknya IMS cepat diobati karena menjadi pintu gerbang masuknya HIV ke dalam tubuh kita.
A. Penularan IMS
Penularan IMS juga dapat terjadi dengan cara lain, yaitu :
a. Melalui darah :
a. transfusi darah dengan darah yang sudah terinfeksi HIV,
b. saling bertukar jarum suntik pada pemakaian narkoba,
c. tertusuk jarum suntik yang tidak steril secara sengaja/tidak sengaja,
d. menindik telinga atau tato dengan jarum yang tidak steril,
e. penggunaan alat pisau cukur secara bersama-sama (khususnya jika terluka dan menyisakan darah pada alat).
b. Dari ibu hamil kepada bayi :
a. saat hamil,
b. saat melahirkan,
c. saat menyusui.
B. Jenis-jenis IMS
Ada banyak jenis-jenis IMS dan berikut jenis-jenis IMS (penulis akan menambah daftar penyakit IMS satu persatu karena jumlahnya banyak), klik pada nama penyakitnya maka akan menuju halaman baru yang merunut pada penjelasan tentang penyakit tersebut.

C. Penyebab Bakteri
a. Bacterial Vaginosis (BV) – not officially an STD but affected by sexual activity.
b. Chancroid (Ulkus mole)
c. Donovanosis (Granuloma inguinale or Calymmatobacterium granulomatis)
d. Gonorrhea (GO atau kencing nanah).
e. Klamidia
f. Lymphogranuloma venereum (LGV) (Chlamydia trachomatis serotypes L1, L2, L3.)
g. Non-gonococcal urethritis (NGU)
h. Staphylococcal infection
i. Syphilis, Sifilis, Raja Singa
D. Penyebab Fungi/jamur
a. Trichophyton rubrum
b. Candidiasis, Yeast Infection
E. Penyebab Virus
a. Adenoviruses
b. Cervical cancer, Kanker serviks
c. Condiloma akuminata, Jengger ayam
d. Hepatitis A
e. Hepatitis B
f. Hepatitis C
g. Hepatitis E (transmisi via fecal-oral)
h. Herpes simpleks – Herpes 1,2
i. HIV/AIDS
j. Human T-lymphotropic virus (HTLV)-1
k. Human T-lymphotropic virus (HTLV)-2
l. Human Papilloma Virus (HPV)
m. Molluscum Contagiosum Virus (MCV)
n. Mononucleosis – Cytomegalovirus CMV – Herpes 5
o. Mononucleosis – Epstein-Barr virus EBV – Herpes 4
p. Sarkoma kaposi, Kaposi’s sarcoma (KS) – Herpes 8
F. Penyebab Parasit
a. Pubic lice, colloquially known as “crabs” (Phthirius pubis)
b. Scabies (Sarcoptes scabiei)
G. Penyebab Protozoa
- Trichomoniasis
H. Infeksi-infeksi perut yang ditularkan melalui jalur seksual (anal-oral contamination / fecal-oral)
a. Penyebab bakteri : Shigella, Campylobacteriosis, dan Salmonellosis.
b. Penyebab virus : Hepatitis A, Adenoviruses.
c. Parasit : Giardia lamblia, Entamoeba histolytica, dan Cryptosporidiosis, Kriptosporidiosis.
I. Infeksi-infeksi mulut yang (kemungkinan) bisa ditularkan melalui jalur seksual
- Common colds, influenza, infeksi Staphylococcal, Escherichia_coli_O157:H7, Adenoviruses, Human Papillomavirus, Herpes Zoster, Hepatitis B and the yeast Candida albicans.
J. Gejala – gejala IMS
IMS seringkali tidak menampakkan gejala, terutama pada wanita. Namun ada pula IMS yang menunjukkan gejala-gejala umum sebagai berikut :
a. Keluarnya cairan dari vagina, penis atau dubur yang berbeda dari biasanya,
b. Rasa perih, nyeri atau panas saat kencing atau setelah kencing, atau menjadi sering kencing,
c. Adanya luka terbuka, luka basah di sekitar kemaluan atau sekitar mulut (nyeri ataupun tidak),
d. Tumbuh seperti jengger ayam atau kutil di sekitar alat kelamin,
e. Gatal-gatal di sekitar alat kelamin,
f. Terjadi pembengkakan kelenjar limfa yang terdapat pada lipatan paha,
g. Pada pria, kantung pelir menjadi bengkak dan nyeri,
h. Pada wanita, sakit perut bagian bawah yang kambuhan (tetapi tidak ada hubungannya dengan haid),
i. Mengeluarkan darah setelah berhubungan seks, dan
j. Secara umum merasa tidak enak badan atau demam.
K. IMS tidak dapat dicegah dengan :
a. Meminum minuman beralkohol seperti bir dan lain-lain.
b. Meminum antibiotik seperti supertetra, penisilin dan lain-lain, sebelum atau sesudah berhubungan seks, tidak ada satu obat pun yang ampuh untuk membunuh semua jenis kuman IMS secara bersamaan (kita tidak tahu jenis IMS mana yang masuk ke tubuh kita). Semakin sering meminum obat-obatan secara sembarangan malah akan semakin menyulitkan penyembuhan IMS karena kumannya menjadi kebal terhadap obat.
c. Mendapatkan suntikan antibiotik secara teratur, pencegahan penyakit hanya dapat dilakukan oleh antibodi di dalam tubuh kita.
d. Memilih pasangan seks berdasarkan penampilan luar (misalnya, yang berkulit putih bersih) atau berdasarkan usia (misalnya, yang masih muda), anak kecil pun dapat terkena dan mengidap bibit IMS, karena penyakit tidak membeda-bedakan usia dan tidak pandang bulu.
e. Membersihkan/mencuci alat kelamin bagian luar (dengan cuka, air soda, alkohol, air jahe, dll) dan bagian dalam (dengan odol, betadine atau jamu) segera setelah berhubungan seks.
L. Penanganan IMS yang Benar
1. Segera pergi ke dokter untuk diobati
a. Jangan mengobati IMS sendiri tanpa mengetahui penyakit apa yang menyerang kita (jenis IMS sangat banyak dan ada kemungkinan terjadi komplikasi), dibutuhkan tes untuk memastikan IMS yang diderita.
b. Jangan minum obat sembarangan. Obat IMS berbeda-beda, tergantung jenis IMS yang diderita
c. Jangan pergi berobat ke dukun atau tukang obat. Hanya dokter yang tahu persis kebutuhan obat untuk IMS yang diderita. Penggunaan herbal bisa dilakukan (sebaiknya) jika ada yang mengawasi/penanggungjawab.
2. Ikuti saran dokter
Jangan menghentikan minum obat yang diberikan dokter meskipun sakit dan gejalanya sudah hilang. Jika tidak diobati dengan tuntas (obat dikonsumsi sampai habis sesuai anjuran dokter) , maka kuman penyebab IMS akan kebal terhadap obat-obatan.
3. Jangan berhubungan seks selama dalam pengobatan IMS
Hal ini berisiko menularkan IMS yang diderita kepada pasangan seks Anda.
4. Jangan hanya berobat sendiri saja tanpa melibatkan pasangan seks (khususnya pasangan sah).
Pasangan seksual Anda juga harus diperiksa dan berobat ke dokter. Jika tidak, IMS yang diderita akan ulang-alik dari kita ke pasangan kita, kemudian dari pasangan kita ke kita dan seterusnya. Kedua belah pihak harus disembuhkan agar tidak saling menulari kembali.

M. Pencegahan IMS
Pencegahan penyebarluasan IMS hanya dapat dilakukan dengan cara:
1. Anda jauhi seks, tidak melakukan hubungan seks (abstinensi), atau
2. Bersikap saling setia, tidak berganti-ganti pasangan seks (monogami) dan saling setia, atau
3. Cegah dengan memakai kondom, tidak melakukan hubungan seks berisiko (harus selalu menggunakan kondom).
4. Tidak saling meminjamkan pisau cukur dan gunting kuku.
5. Edukasi, embuskan informasi mengenai HIV/AIDS dan IMS kepada kawan-kawan Anda.
Pengobatan dan pemberantasan penyakit menular dari Ditjen PP&PL Depkes RI dapat anda lihat di sini: http://www.pppl.depkes.go.id/catalogcdc/kamus.asp.htm atau coba masuk ke http://www.penyakitmenular.info/search_info.asp. Namun, jika informasinya masih saja kurang, konsultasi ke dokter atau instansi terkait mungkin lebih membantu.